Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM IGN Wiratmadja memastikan, Indonesia bagian timur yang belum terkonversi gas elpiji, akan mulai menggunakannya tahun ini.
Menurutnya, provinsi yang akan menjadi sasaran pemerintah di bagian timur Indonesia yakni, NTB, NTT, Papua bagian Barat dan timur, Maluku, dan beberapa di kepulauan Riau.
“Kita melihat success story dari konversi minyak tanah ke elpiji tahun-tahun sebelumnya. Jadi, kita mau melakukan lagi tahun ini di Indonesia bagian timur yang masyarakatnya masih gunakan minyak tanah.”
Beliau mengatakan, kondisi ini jadi kesempatan bagi dunia bisnis seperti Hiswana Migas dan para agen untuk membuka SPBE dan depo agar masyarakat di sana bisa merasakan manfaat elpiji.
Selain itu, empat depo siap dibangun untuk mendukung perluasan penggunaan elpiji di wilayah Indonesia Timur. Pemerintah akan melakuan konversi gas secara perlahan, namun untuk daerah terpencil dan sulit dijangkau masih akan tetap memakai minyak tanah.
“Saat ini, kita juga akan membangun empat depo, di Bima, Kupang, Wayame dan Jayapura untuk mendukung perluasan elpiji di wilayah timur. Anggaran sudah disetuji parlemen untuk membangun empat depo itu sebesar Rp807 miliar,” pungkasnya.