Jakarta, Program konversi minyak tanah ke tabung elpiji belum semuanya tuntas. Ternyata, masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang mamakai minyak tanah.
Anggota DPR Komisi 7 DPR RI Kurtubi, mengatakan masih ada sekitar 20 persen penduduk Indonesia yang belum memakai bahan bakar gas.
Dia menerangkan, penyebab belum meratanya konversi gas adalah masalah geografis Indonesia. Pasalnya geografis Indonesia berupa kepulauan.
“Negara kita sangat luas dari Sabang sampai Merauke dan banyak pulau-pulau. Nggak bisa serentak dilakukan konversinya itu, selama sekian tahun masih ada 20 persen dari penduduk kita yang belum menikmati gas elpiji 3 kg,” kata dia, dalam diskusi Energi Kita di Dewan Pers Jakarta.
Permasalahan lain ialah masalah anggaran negara. Dia menuturkan, anggaran negara yang terbatas membuat subsidi untuk konversi itu berlangsung secara bertahap.
“APBN juga membatasi dalam pendistribusiannya sekian tahun kita nggak boleh sekian. Jadi nggak bisa sekaligus semua,” ungkap dia.
Dia menegaskan, dua hal tersebut menjadi hambatan konversi dari minyak tanah ke gas “Jadi hambatan APBN dan komposisi letak geografis kabupaten provinsi kita,” tandas dia.