Martapura – Tingginya permintaan gas elpiji 3 Kg di masyarakat dalam kurun waktu beberapa bulan ini menyebabkan ketersediaan tabung gas tersebut ditingkat pengecer kehabisan sehingga pelanggan sulit mendapatkan gas elpiji.
Fenomena yang terjadi di beberapa wilayah di Martapura tersebut disikapi oleh pemerintah Kabupaten OKU Timur dengan merencanakan penambahan kuota gas elpiji 3 Kg kepada pihak pertamina.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindah) Kabupaten OKU Timur Hj Sri Inasih mengatakan, Pemkab OKU Timur berencana mengajukan penambahan kuota tabung gas 3 kg kepada pihak pertamina karena tingginya permintaan masyarakat.
“Rencananya penambahan tersebut sebesar 30% dari yang beredar saat ini di masyarakat. Agar pemakaiannya juga tepat sasaran, hendaknya tabung gas 3 kg ini tidak digunakan oleh ekonomi menengah keatas,” ungkapnya.
Menurut kepala Disperindah, peruntukan bagi pemakaian gas elpiji 3 kg tersebut sudah jelas yaitu untuk keluarga yang kurang mampu. Pihaknya akan segera mengumpulkan sejumlah agen untuk mensosialisasikan agar menjual gas tabung 5,5 kg atau bright gas yang tidak disubsidi (non Subsidi) kepada masyarakat dengan ekonomi menengah keatas.
Sejumlah pengecer tabung gas elpiji 3 kg di wilayah Kecamatan Martapura sering kali mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan gas elpiji tersebut.
Kondisi tersebut selalu terjadi yang tentu saja berimbas kepada pelanggan yang juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
“Beberapa hari lalu saya mau membeli atau menukar tabung gas sebanyak 10 buah, namun hanya diberi oleh pihak agen sebanyak dua tabung,” ungkap salah satu pengecer disana ketika dikonfirmasi.
Kondisi tersebut, tentu saja membuat dirinya mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena terkadang ada masyarakat yang datang untuk membeli gas elipiji namun ternyata kosong.
“Padahal sudah ada SPBE di daerah Martapura. Semestinya tidak kesulitan seperti ini. Dulu waktu belum ada SPBE gas juga sulit. Sekarang juga sama jadi apa bedanya,” keluhnya.